Sebuah dokumen memperlihatkan Paus Fransiskus melakukan
pengkhianatan terhadap dua pastur yang diculik dan disiksa oleh junta
militer Argentina. Pemimpin 1,2 miliar umat Katolik sejagat itu
disebut-sebut bekerja sama dengan diktator dalam perang busuk melanda
negara itu pada 1970-an.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (17/3), salah satu dokumen sebanyak 27 halaman ditulis oleh Pastur Orlando Yorio, salah satu korban. Dia menuduh Fransiskus menyebar fitnah namun di lain pihak, Paus juga menjanjikan mereka perlindungan, dukungan, dan keselamatan.
Tak hanya satu dokumen, laporan lain ditulis pada 1979 mengungkapkan Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini memberikan informasi pada penguasa tentang pastur Yorio Jalics yang membelot dan bergabung dengan gerilyawan. Jalics juga dituduh membuat kacau di lingkungan biara. Paus juga menyerahkan para pastur itu untuk dihukum mati dengan tuduhan mereka membangkang pada negara.
Fransiskus telah membantah bersekongkol dengan rezim yang dituduhkan padanya itu namun banyak dokumen di Ibu Kota Buenos Aires menunjukkan dia punya hubungan mesra sebelum dan sesudah kedua pastur diculik pada 1976. Ada pula dokumen memperlihatkan Bergoglio pernah mengadakan pertemuan rahasia dengan Jenderal Jorge Videla, memerintah Argentina kurun waktu 1976-1981.
Perang kotor berlangsung hingga sembilan tahun itu menjadi catatan kelam sejarah Argentina mencoreng ordo Jesuit saat itu dipimpin oleh Fransiskus lantaran lebih dari 200 pemuka agama Katolik tewas terbunuh oleh militer negara itu dan 30 ribu rakyat sipil meninggal.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (17/3), salah satu dokumen sebanyak 27 halaman ditulis oleh Pastur Orlando Yorio, salah satu korban. Dia menuduh Fransiskus menyebar fitnah namun di lain pihak, Paus juga menjanjikan mereka perlindungan, dukungan, dan keselamatan.
Tak hanya satu dokumen, laporan lain ditulis pada 1979 mengungkapkan Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini memberikan informasi pada penguasa tentang pastur Yorio Jalics yang membelot dan bergabung dengan gerilyawan. Jalics juga dituduh membuat kacau di lingkungan biara. Paus juga menyerahkan para pastur itu untuk dihukum mati dengan tuduhan mereka membangkang pada negara.
Fransiskus telah membantah bersekongkol dengan rezim yang dituduhkan padanya itu namun banyak dokumen di Ibu Kota Buenos Aires menunjukkan dia punya hubungan mesra sebelum dan sesudah kedua pastur diculik pada 1976. Ada pula dokumen memperlihatkan Bergoglio pernah mengadakan pertemuan rahasia dengan Jenderal Jorge Videla, memerintah Argentina kurun waktu 1976-1981.
Perang kotor berlangsung hingga sembilan tahun itu menjadi catatan kelam sejarah Argentina mencoreng ordo Jesuit saat itu dipimpin oleh Fransiskus lantaran lebih dari 200 pemuka agama Katolik tewas terbunuh oleh militer negara itu dan 30 ribu rakyat sipil meninggal.
Sumber : Merdeka.com