Daftar Trading Tanpa Modal Disini
Ingin Tahu Bagaimana Trading Tanpa Modal Baca Artikelnya Disini
Sumber : Merdeka.com
Ingin Tahu Bagaimana Trading Tanpa Modal Baca Artikelnya Disini
1. Taufiq Kiemas
Politikus senior PDIP, Taufiq Kiemas tampaknya tak begitu
sreg dengan sosok Jokowi. Hal itu terlihat sejak Jokowi dipilih sebagai
kandidat gubernur DKI yang diusung partai berlambang kepala banteng itu.
Rasa antipati pria yang akrab disapa TK itu kembali terlihat saat nama Jokowi selalu unggul dalam sejumlah survei calon presiden 2014 yang dilakukan beberapa lembaga. Menurutnya, hasil survei tak selamanya benar.
"Ya biasa itu, itukan baru survei," kata TK usai mendapatkan gelar Honoris Causa di Gedung MPR, beberapa waktu lalu.
TK menilai Jokowi belum layak memimpin Indonesia. Dia menyarankan, di usia Jokowi yang masih terbilang muda, ada baiknya fokus memimpin Jakarta.
"Dijadikan gubernur bagus dulu lah, masih muda juga," sebutnya.
Rasa antipati pria yang akrab disapa TK itu kembali terlihat saat nama Jokowi selalu unggul dalam sejumlah survei calon presiden 2014 yang dilakukan beberapa lembaga. Menurutnya, hasil survei tak selamanya benar.
"Ya biasa itu, itukan baru survei," kata TK usai mendapatkan gelar Honoris Causa di Gedung MPR, beberapa waktu lalu.
TK menilai Jokowi belum layak memimpin Indonesia. Dia menyarankan, di usia Jokowi yang masih terbilang muda, ada baiknya fokus memimpin Jakarta.
"Dijadikan gubernur bagus dulu lah, masih muda juga," sebutnya.
2. Puan Maharani
Putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, juga mengamini
ucapan ayahnya. Dia menilai pengalaman Jokowi untuk menjadi seorang
kepala negara belum mumpuni.
Ketua Fraksi PDIP itu menegaskan Jokowi belum saatnya menjadi RI 1. Puan melihat, saat ini Jakarta lebih membutuhkan sosok Jokowi untuk membenahi sejumlah masalah yang sudah mengakar.
"Kita tidak mau berandai-andai terkait survei yang sering muncul ini. Tapi harapan kami Pak Jokowi fokus pada penugasannya yang baru ini dalam artian bisa menunjukkan ke publik DKI apa yang beliau lakukan sekarang adalah untuk kebaikan rakyat DKI," jelas Puan.
Puan menjelaskan, sejauh ini PDIP terus memantau nama-nama yang memiliki potensial dukungan untuk kemudian diusung sebagai calon presiden 2014. Tapi jika di akhir penentuan nama Jokowi tetap mencuat dan ketum (Megawati) mengarahkan memilih Jokowi, setuju atau tidak seluruh kader siap mendukung.
"Internal PDIP yang menyatakan bahwa siapa pun yang maju atau dimajukan di pilpres yang akan datang adalah keputusan ketum," tandasnya.
Ketua Fraksi PDIP itu menegaskan Jokowi belum saatnya menjadi RI 1. Puan melihat, saat ini Jakarta lebih membutuhkan sosok Jokowi untuk membenahi sejumlah masalah yang sudah mengakar.
"Kita tidak mau berandai-andai terkait survei yang sering muncul ini. Tapi harapan kami Pak Jokowi fokus pada penugasannya yang baru ini dalam artian bisa menunjukkan ke publik DKI apa yang beliau lakukan sekarang adalah untuk kebaikan rakyat DKI," jelas Puan.
Puan menjelaskan, sejauh ini PDIP terus memantau nama-nama yang memiliki potensial dukungan untuk kemudian diusung sebagai calon presiden 2014. Tapi jika di akhir penentuan nama Jokowi tetap mencuat dan ketum (Megawati) mengarahkan memilih Jokowi, setuju atau tidak seluruh kader siap mendukung.
"Internal PDIP yang menyatakan bahwa siapa pun yang maju atau dimajukan di pilpres yang akan datang adalah keputusan ketum," tandasnya.
3. Guruh Seokarnoputra
Kader PDIP lainnya, Guruh Soekarnoputra juga menganggap
kemampuan Jokowi belum mumpuni. Belum saatnya Jokowi maju sebagai orang
nomor satu Indonesia.
"Kalau buat saya sebaiknya belum sekarang," ujar Guruh Soekarnoputra usai bertemu dengan Jokowi di Balai Kota Jakarta.
Politisi PDIP ini mengaku Jokowi memang mempunyai kemampuan yang menonjol dibanding pemimpin-pemimpin lainnya. Kemampuan menonjol tersebut dilihat dari kinerja dan dedikasinya dalam memimpin untuk sebuah daerah.
"Bahwa Pak Jokowi mempunyai kemampuan memang apa, tapi saya belum bilang kapasitas sebagai seorang presiden. Bahwa pak Jokowi dibanding dengan pemimpin-pemimpin lainnya itu sangat menonjol, gimana kerjanya, dedikasinya, ketulusannya," jelasnya.
"Kalau buat saya sebaiknya belum sekarang," ujar Guruh Soekarnoputra usai bertemu dengan Jokowi di Balai Kota Jakarta.
Politisi PDIP ini mengaku Jokowi memang mempunyai kemampuan yang menonjol dibanding pemimpin-pemimpin lainnya. Kemampuan menonjol tersebut dilihat dari kinerja dan dedikasinya dalam memimpin untuk sebuah daerah.
"Bahwa Pak Jokowi mempunyai kemampuan memang apa, tapi saya belum bilang kapasitas sebagai seorang presiden. Bahwa pak Jokowi dibanding dengan pemimpin-pemimpin lainnya itu sangat menonjol, gimana kerjanya, dedikasinya, ketulusannya," jelasnya.
4. Tjahjo Kumolo
Soal popularitas Jokowi di sejumlah survei capres, Sekjen
PDIP Tjahjo Kumolo juga menanggapi dingin. Menurut Tjahjo, Jokowi lebih
baik menuntaskan tugasnya sampai lima tahun ke depan sebagai gubernur
Jakarta.
"PDIP menghormati pilihan Jokowi yang ingin menyelesaikan masa bakti memimpin ibu kota hingga lima tahun ke depan," ujar Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (18/3).
Tjahjo melihat Jokowi memiliki tanggung jawab besar untuk membangun Jakarta. Oleh sebab itu, PDIP belum mengambil keputusan untuk mencalonkan Jokowi di Pilpres 2014.
"Soal ada kebijakan dan pertimbangan politik, saya kira itu nanti," terang Tjahjo.
"PDIP menghormati pilihan Jokowi yang ingin menyelesaikan masa bakti memimpin ibu kota hingga lima tahun ke depan," ujar Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (18/3).
Tjahjo melihat Jokowi memiliki tanggung jawab besar untuk membangun Jakarta. Oleh sebab itu, PDIP belum mengambil keputusan untuk mencalonkan Jokowi di Pilpres 2014.
"Soal ada kebijakan dan pertimbangan politik, saya kira itu nanti," terang Tjahjo.