• pasang iklan

Trading Forex Gratis

Jangan lewatkan kesempatan istimewa untuk merasakan manfaat dan keuntungan dari bertransaksi dengan FBS! FBS memberikan $ 5 bagi setiap trader yang membuka akaun trading "Mikro". Mulailah bertransaksi sekarang juga!
Dikirim oleh : Dizul, Sungai Penuh, 081274139401 | Kunjungi Website

Trading Forex With Instaforex

Pelanggan InstaForex menggunakan teknologi online-trading terkemuka dan mendapatkan akses ke sumber-sumber berita dan informasi yang diberikan oleh agen-agen informasi terkemuka. Saat ini, ribuan pelanggan - baik yang baru maupun trader pasar uang profesional - menggunakan layanan InstaForex.
Dikirim oleh : Fadli Fatra, Jambi, 085266129889 | Kunjungi Website

Belajar Forex Gratis

Selamat anda Menemukan situs ini...Berisi beberapa Kumpulan Artikel Seputar Forex yang Dipakai Oleh Para Trader Dunia, Artikel ini kami berikan Gratis Buat Trader Semua
Dikirim oleh : Dizul, Sungai Penuh, 081274139401 | Kunjungi Website

Belajar Membuat Website

Terima kasih kepada Om Kusuma karena dengan ebook berjudul “Cara Membuat Website” saya bisa membuat website sendiri. Panduannya sangat mudah bahkan saya yang baru kelas IV SD saja sudah mampu membuatnya. Dan yang luar biasa Om Kusuma berkenan datang ke rumah saya untuk menjelaskan secara langsung.
Dikirim oleh : Salmi, Kerinci, 081930445446| Kunjungi Website

Ingin Pasang Iklan

Menerima Pemasangan Iklan Baris, Iklan Banner, Iklan Link dan Tempat Iklan Tanpa Daftar. Jika anda ingin pasang iklan ditempat kami, iklan anda akan terpasang diseluruh jaringan yang kami punya. Kepuasan anda adalah Kebanggaan kami.
Dikirim oleh : Pahdizul, Kerinci, 081274139401| Kunjungi Website

Kisah Pembunuhan Serial Terbesar Sepanjang Sejarah Kedokteran

Selasa, 26 Maret 2013
 
Daftar Trading Tanpa Modal Disini   
Ingin Tahu Bagaimana Trading Tanpa Modal Baca Artikelnya Disini
 
 Dokter Virginia Soares de Souza (C) ditahan karena dugaan pembunuhan pasien
Dokter Virginia Soares de Souza (C) ditahan karena dugaan pembunuhan pasien (Reuters/ Henry Milleo)
Sebarblog.com- Seorang dokter di Brazil didakwa karena telah membunuh tujuh pasien di rumah sakit. Tapi diduga korban sang dokter ini bukan cuma 7 orang itu. Dokter bernama Virginia Soares de Souza ini sudah membunuh 300 pasien sepanjang karirnya di Rumah Sakit Evangelis di kota Kuritiba, Brazil.

Jaksa menyatakan, de Souza dan tim medisnya didakwa memberikan obat pelemas otot untuk membuat suplai oksigen ke paru-paru pasien menurun sehingga mengalami asfiksia. Dokter perempuan ini beralasan, tindakannya itu membuat  intensive care unit rumah sakit tidak penuh dengan pasien.

Janda berusia 56 tahun itu ditahan bulan lalu dan kini harus menghadapi tujuh dakwaan pembunuhan tingkat satu. Tiga dokter, tiga perawat dan satu fisioterapis yang bekerja di bawahnya didakwa dengan pasal pembunuhan.

Penuntut umum untuk negara bagian Parana menyatakan rekaman penyadapan telepon de Souza berisi percakapan berisi motif pembunuhannya itu untuk membersihkan ranjang rumah sakit untuk pasien lain. "Saya mau membersihkan  intensive care unit. Bikin saya gatal," katanya dalam sebuah rekaman yang dipublikasikan media Brazil.

Pengacara de Souza, Elias Mattar Assad, menyatakan penyelidik telah salah memahami bagaimana ICU bekerja. Assad akan membuktikan kliennya tak bersalah.

Namun akan lebih banyak dugaan pembunuhan muncul setelah penyelidikan mempelajari catatan medis 1.700 pasien yang meninggal tujuh tahun terakhir di rumah sakit yang ICU-nya dipimpin de Souza itu. "Kami telah memegang lebih dari 20 kasus dan nyaris 300 lebih lagi yang sedang dipelajari," kata ketua tim penyelidik yang dibentuk Kementerian Kesehatan Brazi, Dr. Mario Lobato, seperti ditayangkan dalam sebuah acara TV lokal.

Jika de Souza terbukti membunuh lebih dari 300 pasien, jelas ini akan menjadi salah satu kisah pembunuhan serial terbesar, mengalahkan seorang dokter Inggris, Harold Shipman, yang telah membunuh setidaknya 215 pasien.

Lobato menjelaskan, sejumlah kematian muncul dalam keadaan yang mirip: pelemas otot seperti Pancuronium (bermerek dagang Pavulon) diberikan, sehingga meningkatkan ketergantungan pasien pada pernafasan buatan; lalu suplai oksigen dikurangi, dan akhirnya pasien meninggal karena asfiksia atau kekurangan oksigen di paru-paru. Dan beberapa pasien dalam keadaan sadar saat itu terjadi.

Penuntut umum menyatakan, de Souza merasa "berkuasa penuh" menjalankan pembunuhan oleh ICU. Dalam beberapa kasus, de Souza bahkan memberikan instruksi semacam itu melalui telepon ke anggota timnya. (Reuters)

Sumber :VIVA.co.id 

Terima Kasih Kami Ucapkan Kepada Para Donatur Yang Telah Mempercayai Sebar Blog Gratis Sebagai Mitra. Dan Penghargaan Yang luar Biasa Buat Kehadiran Para Pengunjung di Sebar Blog Gratis dan Iklan Baris Gratis ini Membuat Kami Semakin Bersemangat Dan Terpacu Dalam Mengembangkan Pelayanan Prima Yang Pengunjung Inginkan