Kemarin, Sambil menanti kedatangan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali 'curcol'. Presiden curhat kantornya kecil dan tidak semewah kantor presiden-presiden lain di dunia. Meski akhirnya, SBY tidak mempermasalahkan kantornya yang kecil itu.
"Kantor saya ini, kalau dibandingkan sama kantor-kantor yang lain seperti bumi dan langit kan," ucapnya sembari menunjuk ke arah Kantor Presiden, Rabu (21/3).
Cerita tentang curhatan Presiden SBY soal fasilitas yang dia miliki bukan kemarin saja. Sebelumnya, Kepala Negara beberapa kali curhat soal fasilitas. Seperti gajinya tak naik-naik selama menjabat presiden. Pernah juga presiden melalui juru bicaranya mengatakan sembilan tahun tidak pernah cuti, dan masih banyak lagi curhatan-curhatan lainnya.
Berikut lima curhat Presiden SBY terkait fasilitas yang dia terima yang berhasil dihimpun merdeka.com, Kamis (21/3):
"Kantor saya ini, kalau dibandingkan sama kantor-kantor yang lain seperti bumi dan langit kan," ucapnya sembari menunjuk ke arah Kantor Presiden, Rabu (21/3).
Cerita tentang curhatan Presiden SBY soal fasilitas yang dia miliki bukan kemarin saja. Sebelumnya, Kepala Negara beberapa kali curhat soal fasilitas. Seperti gajinya tak naik-naik selama menjabat presiden. Pernah juga presiden melalui juru bicaranya mengatakan sembilan tahun tidak pernah cuti, dan masih banyak lagi curhatan-curhatan lainnya.
Berikut lima curhat Presiden SBY terkait fasilitas yang dia terima yang berhasil dihimpun merdeka.com, Kamis (21/3):
2. Curhat SBY soal pesawat kepresidenan
Pemerintah akhirnya membeli pesawat kepresidenan, meski
mengundang kontroversi. Menurut presiden, dengan membeli pesawat
kepresidenan, anggaran negara jangka panjang justri lebih hemat jika
dibandingkan dengan menyewa pesawat Garuda Indonesia seperti yang selama
ini terjadi. SBY pun berujar, dirinya paling hanya menggunakan pesawat
tersebut cuma 1 tahun saja.
"Saya cuma mengantarkan, saya berharap semuanya lancar sesuai rencana," kata SBY saat dialog dengan wartawan di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu.
SBY mengaku sering menghadiri pertemuan internasional dan bertemu dengan para pemimpin dunia. Presiden-presiden tersebut datang dengan pesawat kepresidenannya. "Mungkin untuk kepentingan lokal di negaranya mereka memakai pesawat terbang kepresidenan yang lebih kecil," kata SBY.
"Saya tahu baru akan 2013, yang memakai presiden sesudah saya, bisa tetap memberi perintah. Saya hanya mengantarkan saya berharap semua berjalan sesuai rencana," ujarnya.
"Saya cuma mengantarkan, saya berharap semuanya lancar sesuai rencana," kata SBY saat dialog dengan wartawan di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu.
SBY mengaku sering menghadiri pertemuan internasional dan bertemu dengan para pemimpin dunia. Presiden-presiden tersebut datang dengan pesawat kepresidenannya. "Mungkin untuk kepentingan lokal di negaranya mereka memakai pesawat terbang kepresidenan yang lebih kecil," kata SBY.
"Saya tahu baru akan 2013, yang memakai presiden sesudah saya, bisa tetap memberi perintah. Saya hanya mengantarkan saya berharap semua berjalan sesuai rencana," ujarnya.
3. SBY curhat tak pernah cuti 9 tahun
Jika menteri selalu mendapatkan cuti selama menjalani
tugasnya sebagai kader partai, tidak demikian halnya dengan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selama menjabat sebagai kepala negara
dan kepala pemerintahan, SBY tidak pernah mengajukan cuti kepada negara.
"Presiden selama 9 tahun ini kan tidak ada cuti. Apa pernah?" ungkap Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha di Pangkalan TNI AU, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (12/2) lalu.
Meski demikian, sampai saat ini belum ada menteri yang mengalokasikan cuti secara khusus kepada presiden. Sehingga, SBY terus menjalani tugas-tugasnya sebagai kepala negara sejak pertama kali terpilih.
"Sementara kami belum mendengar ada menteri yang mengalokasikan waktu secara khusus dalam konteks cuti sampai hari ini. Jadi Anda mengusulkan presiden dapat cuti?" tanya Julian sambil tersenyum.
"Presiden selama 9 tahun ini kan tidak ada cuti. Apa pernah?" ungkap Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha di Pangkalan TNI AU, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (12/2) lalu.
Meski demikian, sampai saat ini belum ada menteri yang mengalokasikan cuti secara khusus kepada presiden. Sehingga, SBY terus menjalani tugas-tugasnya sebagai kepala negara sejak pertama kali terpilih.
"Sementara kami belum mendengar ada menteri yang mengalokasikan waktu secara khusus dalam konteks cuti sampai hari ini. Jadi Anda mengusulkan presiden dapat cuti?" tanya Julian sambil tersenyum.
1
4. Cerita Istana kebanjiran
Tak cuma obyek-obyek vital di Jakarta yang terkena banjir
saat banjir besar melanda Jakarta awal tahun ini, Istana Presiden pun
juga kena banjir. Bahkan banjir di kompleks Istana mencapai 30
centimeter.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun memantau banjir di Istana. Kepala Negara tampak menggulung celananya yang berwarna abu-abu, didampingi oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan sejumlah staf, Presiden tampak memantau banjir yang menggenangi Wisma Negara.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha dalam pesan singkatnya kepada merdeka.com mengatakan, Presiden SBY tidak mempermasalahkan banjir menggenang hingga Istana.
"Tadi sejam lalu, Bapak Presiden meninjau beberapa titik yang terendam cukup tinggi sekitar 30 cm di sekitar Wisma Negara, yang berada di tengah Istana Merdeka dan Istana Negara," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha dalam pesan singkatnya kepada merdeka.com, Kamis (17/1).
"Namun sekarang telah surut," kata Julian.
Namun demikian, meski kantornya kebanjiran, Presiden SBY tidak mempermasalahkan. Yang penting, menurut SBY rakyat yang juga terkena banjir mendapatkan bantuan.
"Presiden tidak masalah Istana banjir. Yang penting rakyat yang terkena banjir segera mendapat bantuan. Presiden telah menginstruksikan KASAD di Istana Merdeka agar jajaran TNI segera bertindak membantu di daerah yang terkena banjir," tutup Julian
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun memantau banjir di Istana. Kepala Negara tampak menggulung celananya yang berwarna abu-abu, didampingi oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan sejumlah staf, Presiden tampak memantau banjir yang menggenangi Wisma Negara.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha dalam pesan singkatnya kepada merdeka.com mengatakan, Presiden SBY tidak mempermasalahkan banjir menggenang hingga Istana.
"Tadi sejam lalu, Bapak Presiden meninjau beberapa titik yang terendam cukup tinggi sekitar 30 cm di sekitar Wisma Negara, yang berada di tengah Istana Merdeka dan Istana Negara," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha dalam pesan singkatnya kepada merdeka.com, Kamis (17/1).
"Namun sekarang telah surut," kata Julian.
Namun demikian, meski kantornya kebanjiran, Presiden SBY tidak mempermasalahkan. Yang penting, menurut SBY rakyat yang juga terkena banjir mendapatkan bantuan.
"Presiden tidak masalah Istana banjir. Yang penting rakyat yang terkena banjir segera mendapat bantuan. Presiden telah menginstruksikan KASAD di Istana Merdeka agar jajaran TNI segera bertindak membantu di daerah yang terkena banjir," tutup Julian
5. Curhat kantornya sederhana
Sembari menantikan kedatangan mantan Perdana Menteri Inggris
Tony Blair, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mencurahkan
isi hatinya. Ada dua hal yang dikatakannya kepada wartawan, pertama
soal mata merah yang dialami ajudannya serta ruang kantornya.
"Mata adik saya, ada dua kemungkinan, yang pertama marah, yang kedua kurang tidur, kalau mata merah kan begitu," kata SBY sembari tersenyum di depan Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/3) kemarin.
Memang, saat menemani SBY, mata kanan salah satu ajudan yang mengenakan seragam dinas angkatan laut berwarna putih terlihat merah. Saat ditanya wartawan mana yang benar, SBY hanya tertawan sembari berkata. "Enggak tahu."
Tidak hanya soal mata merah, SBY juga mengeluhkan kondisi ruang kerjanya yang terlihat biasa untuk ukuran seorang presiden.
"Kantor saya ini, kalau dibandingkan sama kantor-kantor yang lain seperti bumi dan langit kan," ucapnya sembari menunjuk ke arah Kantor Presiden.
Meski terkesan sederhana, lanjut SBY, produktivitas kerja dinilai lebih penting dibandingkan bermewah-mewahan. "Tapi yang penting kan produktivitasnya, bukan mewahnya, bukan mahalnya ruangan ataupun perabotan," tambah SBY.
Dia berharap, langkahnya membuat ruang kerja yang sederhana dapat diikuti oleh seluruh pejabatnya di seluruh Indonesia. Dengan demikian, uang negara dapat digunakan sepenuhnya untuk kepentingan negara.
"Jangan jor-joran, mewah-mewahan. Makin sederhana, makin baik. Sehingga uangnya bisa kita gunakan untuk rakyat kita," pungkasnya.
"Mata adik saya, ada dua kemungkinan, yang pertama marah, yang kedua kurang tidur, kalau mata merah kan begitu," kata SBY sembari tersenyum di depan Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/3) kemarin.
Memang, saat menemani SBY, mata kanan salah satu ajudan yang mengenakan seragam dinas angkatan laut berwarna putih terlihat merah. Saat ditanya wartawan mana yang benar, SBY hanya tertawan sembari berkata. "Enggak tahu."
Tidak hanya soal mata merah, SBY juga mengeluhkan kondisi ruang kerjanya yang terlihat biasa untuk ukuran seorang presiden.
"Kantor saya ini, kalau dibandingkan sama kantor-kantor yang lain seperti bumi dan langit kan," ucapnya sembari menunjuk ke arah Kantor Presiden.
Meski terkesan sederhana, lanjut SBY, produktivitas kerja dinilai lebih penting dibandingkan bermewah-mewahan. "Tapi yang penting kan produktivitasnya, bukan mewahnya, bukan mahalnya ruangan ataupun perabotan," tambah SBY.
Dia berharap, langkahnya membuat ruang kerja yang sederhana dapat diikuti oleh seluruh pejabatnya di seluruh Indonesia. Dengan demikian, uang negara dapat digunakan sepenuhnya untuk kepentingan negara.
"Jangan jor-joran, mewah-mewahan. Makin sederhana, makin baik. Sehingga uangnya bisa kita gunakan untuk rakyat kita," pungkasnya.
Sumber : Merdeka.com